Petualangan di Tanah Melayu (Bagian 2)




Akhirnya pesawat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II sekitar pukul 10.40 WIB. Bersyukur bisa kembali ke tanah air dengan selamat, sekalipun semalam entah layak atau tidak disebut tidur saat di bandara Kuala Lumpur, karena jauh dari kata nyenyak, sampai-sampai saya sakit leher begitu bangun.

Hari itu, 5 Agustus 2016, adalah hari pertama Jamming Nasional di Pekanbaru. Setelah vakum di 2015, event nasional Parkour Indonesia tersebut diadakan kembali tahun 2016. Jamnas kali ini bertemakan JOM, yang merupakan singkatan dari “Jamming on Melayu”. ‘Jom’ sendiri merupakan kata bahasa Melayu yang berarti ‘ayo’/’mari’. Kebetulan juga inilah kali pertama saya dan Andreas berkunjung ke Pekanbaru.


Dari bandara kita berdua dijemput oleh panitia ke rumah Bayu, sang ketua panitia Jamnas. Di sana sudah menunggu peserta lainnya yang terlebih dulu datang dari berbagai kota di Indonesia. Setelah istirahat makan siang dan menunaikan sholat Jumat bagi teman-teman yang muslim, kita berjalan kaki menuju spot hari pertama di Taman Budaya. Jarak yang lumayan jauh ditambah teriknya matahari kota Pekanbaru sedikitpun tidak menyurutkan semangat kita mengikuti rangkaian acara Jamnas ini.



                                       

Begitu sampai di lokasi, seluruh peserta melakukan registrasi ulang terlebih dulu, kemudian dilanjutkan oleh kata sambutan panitia, serta tidak lupa juga pemanasan bersama sebelum jamming dimulai. Selama ±2 jam ke depan kita semua puas mengeksplor tempat ini.

Menjelang maghrib, sesi jamming pun selesai dan kita semua check-in ke wisma tempat penginapan yang disediakan panitia. Sekedar info, wisma ini pernah digunakan para atlet saat PON 2012 lalu. Sejenak kita beristirahat, mandi, dan mencari makan malam; kemudian acara berlanjut ke sesi perkenalan tiap komunitas. Dibandingkan dengan Jamnas 2014 di Jakarta, kali ini banyak sekali wajah-wajah baru yang hadir. Saya pribadi cukup senang dengan hal ini karena menjadi kesempatan untuk menambah relasi baru, khususnya dari kawasan Sumatera.


  


Hari ke-2 Jamnas, lokasi jamming diawali di gedung MTQ Pekanbaru. Sampai menjelang tengah hari, seluruh peserta melakukan free jamming di sekitar halaman gedung. Setelah puas mengeksplor MTQ, latihan berlanjut ke GOR senam di area kompleks olahraga Rumbai. Sembari menunggu arena senam selesai digunakan, para peserta istirahat dan makan siang terlebih dulu.





Momen yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba, begitu arena kosong, langsung kita mulai latihan flip. Saya pribadi cukup latihan sekedarnya saja karena memang tidak seberapa bagus dalam flip. Sekitar 2-3 jam ke depan seluruh peserta benar-benar puas berlatih flip dengan fasilitas gym yang sangat memadai. Kemudian menjelang maghrib, kita semua benar-benar kelelahan dan segera menyudahi latihan dengan pendinginan bersama. Dengan demikian selesai sudah acara hari ke-2 Jamnas 2016.

Bisa jadi saking capeknya, hampir seluruh peserta bangun kesiangan besok harinya, termasuk saya. Alhasil kita semua hanya bisa sebentar saja menikmati car free day. Sayang memang, namun terlepas dari itu, bersyukur acara tetap berlangsung dengan lancar. Jamming hari ke-3 ini dimulai di sekitar Monumen Perjuangan Rakyat Riau. Sekalipun tidak seluas Taman Budaya maupun MTQ, tapi spot di sekitar sini tetap menarik untuk dieksplor. Tidak lupa juga seusai jamming seluruh peserta menyempatkan diri foto bersama dulu di sana.





Berikutnya kita semua lanjut ke hutan kota. Di sinilah spot terakhir Jamnas 2016. Bila selama 2,5 hari terakhir lokasi jamming-nya selalu di taman/bangunan, maka kali ini kita kembali berlatih di alam. Pohon-pohon besar yang rindang makin membuat seluruh peserta betah jamming di hutan kota ini. Dan tentunya saya dan Andreas tidak lupa juga untuk buka lapak dagangan kaos Avolution, berkolaborasi dengan Ibnu dan Selly yang berjualan celana Malingkondank.






Selepas istirahat makan siang, tibalah saat-saat penutupan Jamnas 2016. Dimulai dari penyampaian kesan-pesan, lalu dilanjutkan pembagian door prize, dan diakhiri dengan pemilihan tuan rumah Jamnas tahun depan. Berdasarkan hasil voting, akhirnya kota Bukittinggi lah yang terpilih. Dan dengan selesainya sesi penutupan, berakhir sudah keseluruhan rangkaian acara Jamnas 2016. Sebagian peserta ada yang langsung pulang ke kota asalnya, sebagian lagi ada yang masih tetap tinggal di Pekanbaru, termasuk saya, yang baru pulang ke Surabaya besok siangnya. Sementara Andreas sendiri melanjutkan perjalanan ke Jakarta malam itu juga.




Jujur, selama 3 hari Jamnas, saya mungkin terlalu keasyikan jamming, sehingga jarang untuk berfoto. Dibalik rasa puas karena telah mengeksplor berbagai tempat, sebenarnya terselip juga sedikit penyesalan karena sedikit sekali foto saya di sosial media. Tapi itu tidak seberapa masalah juga, setidaknya di akhir-akhir sesi penutupan saya sempat berfoto dengan beberapa teman, dan juga si "boneka hidup" yang unik dari Pekanbaru, Chen Chen :p



Yang jelas secara keseluruhan Jamnas 2016 kali ini sangat berkesan buat saya. Selain bisa menambah relasi, pastinya ada pengalaman baru juga yang didapat. Semoga tahun depan kita bisa kumpul dan berlatih bersama-sama lagi di Jamnas Bukittinggi :)

Comments

Popular posts from this blog

Cerita 28 Jam di Jombang

Ikut? Tidak? Ikut? Tidak? IKUT!!!

Semalam di Bojonegoro