Satu Malam di Pantai Serang
Sore
itu, di hari Sabtu tanggal 18 November 2017, sebagian besar anak-anak Parkour Jawa Timur berkumpul
bersama di Pantai Serang. Rasa lelah setelah menempuh
±1,5 jam perjalanan naik motor dari Kota Blitar terbayar dengan indahnya
pemandangan pantai, ditambah lagi nantinya bisa melihat matahari terbenam langsung
dari sini. Tentu saja kita semua berkumpul bukannya tanpa tujuan, karena ini
adalah program acara informal dari Parkour Jawa Timur yang bernama “Bukan Jamming Biasa” (BJB). BJB bisa dibilang semacam acara camping, kumpul-kumpul,
dan main bersama. Tujuan diadakan acara ini semata-mata untuk meningkatkan
keakraban dan kekeluargaan di antara praktisi Parkour Jawa Timur.
Peserta
yang hadir di BJB 2017 pastinya mayoritas dari Parkour Blitar selaku tuan
rumah, lalu ada dari Tulungagung, Jombang, Surabaya, dan mungkin daerah lain di
Jawa Timur yang lupa saya sebutkan. Setelah mendirikan tenda, sebagian dari
anak-anak ada yang bermain sepakbola pantai, ada yang bermain ombak, ada yang
berlatih flip, dan ada juga yang foto-foto. Saya sendiri ikut berlatih flip
bersama teman-teman yang lain, sekalipun kemampuan flip saya tidak bagus-bagus
amat.
Setelah
±1,5 jam bermain-main di
pantai, matahari pun terbenam. Sungguh benar-benar pemandangan indah yang
tersaji di depan mata, membuat pikiran menjadi tenang dari segala hiruk-pikuk
perkotaan. Seusai sesi api unggun, malam harinya kita lanjut mencari makan dan cangkruk di salah satu pondok dekat
warung sekitar pantai. Sinyal HP yang buruk di daerah sini membuat suasana serasa
kembali ke era 90-an, saat interaksi benar-benar terasa keakrabannya tanpa terganggu
oleh gadget. Kemudian sesudah puas ngobrol-ngobrolnya, segera kita langsung tidur
ke dalam tenda.
Saat sedang nyenyak-nyenyaknya
tidur, tiba-tiba sekitar waktu subuh hujan turun dengan derasnya. Tenda yang
saya dan Andreas tempati pun sedikit bocor, tapi karena sudah sangat ngantuk, akhirnya
saya abaikan saja air yang menetes ke dalam. Samar-samar saya juga mendengar
teman-teman lain pada heboh karena tendanya bocor, tapi saya tidak seberapa
ingat karena dalam kondisi setengah sadar.
Sekitar pukul 05.30,
keadaan pantai masih gerimis, tapi untungnya tidak seberapa dingin hawanya.
Saya dan sebagian besar peserta BJB segera bangun untuk melanjutkan latihan flip
lagi. Seiring waktu berjalan, hujan akhirnya reda dan matahari semakin terang. Kita
masih lanjut berlatih flip hingga ±pukul 11.00 siang sambil diselingi sarapan,
sesi foto bersama, dan juga bermain ombak.
Menjelang tengah
hari, BJB segera kita akhiri karena air laut yang semakin pasang serta fisik
yang sudah mulai lelah. Begitu selesai mandi, mengemasi tenda, dan makan siang
sebentar, kita langsung meninggalkan Pantai Serang. Di tengah perjalanan
anak-anak pun berpencar pulang ke kota/daerah masing-masing hingga tinggal tersisa
3 motor saja: Andreas-saya, Herry-Erick, dan Rizqi-Yohanes. Hampir sepanjang
perjalanan hujan turun dengan derasnya hingga beberapa kali kita harus berhenti
untuk berteduh. Namun terlepas dari itu, bersyukur akhirnya bisa sampai ke
Surabaya dengan selamat sekitar pukul 22.00.
Sekalipun hanya satu
malam, acara BJB benar-benar berkesan bagi saya. Melalui camping ini keakraban
di antara praktisi Parkour Jawa Timur semakin terjalin dengan erat, tidak
peduli praktisi baru ataupun senior, skill pemula ataupun expert. Kita semua
berkumpul sebagai satu keluarga parkour di Pantai Serang. Semoga saja tahun
depan kita bisa bertemu lagi di Jamming Regional Jatim Tulungagung.
video by Andreas Lucio Ivanno
Comments
Post a Comment