Posts

Showing posts from 2017

Story from Malaysia

Image
Not enough sleep and full of boredom are the risk that should be borne if one arrives at the destination airport around post-midnight (±01.00 AM), while the earliest bus from airport to city is at 05.15. That’s what I and Andreas felt that night in Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2). Imagine how saturated we were at that time, idling and doing nothing for hours, so boring. But…apart from that, we also felt so much enthusiasm for the upcoming event on the next 2 days: Parkour Malaysia Annual Year End Jam , that would be held on December 16 th 2017.

Cerita dari Malaysia

Image
Tidur yang tidak nyenyak dan rasa bosan adalah resiko yang harus ditanggung apabila tiba di bandara tujuan pada waktu subuh (±pukul 01.00), sementara kloter pertama keberangkatan bis bandara menuju pusat kota adalah pukul 05.15, sehingga bisa dibayangkan betapa jenuhnya saya dan Andreas pada saat itu, luntang-lantung tanpa tujuan di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2). Tapi, di balik kebosanan yang kita alami, terselip juga rasa antusias yang luar biasa, karena dalam waktu 2 hari ke depan, kita akan menghadiri Parkour Malaysia Annual Year End Jam 2017 yang akan diadakan pada tanggal 16 Desember 2017.

One Night at Serang Beach

Image
On Saturday afternoon, November 18 th 2017, most of East Java Parkour crews gathered at Serang Beach . The tiredness after ±1.5 hours motorcycle trip from Blitar  city was paid off with a beautiful beach scenery, plus we could see the sunset directly from here later. Of course we didn’t just come here for no intention, because this was an informal event from East Java Parkour called “Bukan Jamming Biasa” (BJB) , which means ‘not just ordinary jamming’. BJB is practically a kind of camping event, gatherings, and playing together among parkour practitioners in East Java. The purpose of this event is just solely to strengthen our friendship more.

Satu Malam di Pantai Serang

Image
Sore itu, di hari Sabtu tanggal 18 November 2017, sebagian besar anak-anak Parkour Jawa Timur berkumpul bersama di Pantai Serang . Rasa lelah setelah menempuh ±1,5 jam perjalanan naik motor dari Kota Blitar terbayar dengan indahnya pemandangan pantai, ditambah lagi nantinya bisa melihat matahari terbenam langsung dari sini. Tentu saja kita semua berkumpul bukannya tanpa tujuan, karena ini adalah program acara informal dari Parkour Jawa Timur yang bernama “Bukan Jamming Biasa” (BJB) . BJB bisa dibilang semacam acara camping, kumpul-kumpul, dan main bersama. Tujuan diadakan acara ini semata-mata untuk meningkatkan keakraban dan kekeluargaan di antara praktisi Parkour Jawa Timur.

A New Beginning

Image
Today, exactly 30 years ago, I was born into this world. I’m so thankful that I can go through year after year up to this point. Well... it is said that 30 is a new phase of life and also the new stage of adulthood. I’m quite excited about that, but also a little bit disappointed, because I feel like I’ve wasted most of my twenties. There are many failures and unfulfilled ambitions in my twenties, so that’s why I will do a “revenge” in my thirties.

From Palangkaraya to Banjarmasin

Image
After  ± 1 hour doing parkour jam around Kahayan Bridge ; Jeffri, Jovi, Fauzan, and I decided to swim and do some flip training on the river under the bridge, while Andreas preferred to practice controlling the drone for documenting our activities. Even though the weather was hot that afternoon, but it’s really a memorable experience, because on that day, October 20 th 2017, for the first time in my life I set foot in Borneo/Kalimantan island. A few hours earlier Jeffri & I had just landed at Tjilik Riwut Airport in Palangkaraya city, where Jeffri also came home to visit his family (Jeffri took his time-off from his job in Surabaya).

Dari Palangkaraya ke Banjarmasin

Image
Setelah  ± 1 jam jamming parkour di sekitar Jembatan Kahayan; saya, Jeffri, Jovi, dan Fauzan memutuskan berenang sekaligus latihan flip di sungai bawah jembatan tersebut, sementara Andreas lebih memilih berlatih mengendalikan drone sambil mendokumentasikan kegiatan kita. Sekalipun siang itu cuaca cukup panas, namun momen tersebut tetap merupakan pengalaman yang berkesan, karena hari itu, Jumat, 20 Oktober 2017, untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di tanah Kalimantan. Beberapa jam sebelumnya baru saja saya mendarat di Bandara Tjilik Riwut bersama Jeffri, di mana kebetulan juga dia sekalian pulang mengunjungi keluarganya di Palangkaraya.

Bromo Adventure

Image
Honestly, riding motorcycles in the middle of sandy road with strong wind wasn’t a nice thing to do. It was very difficult to adjust visibility or even breathe, let alone speeding. But behind all these difficulties, the eight of us kept going through this “sandstorm” with enthusiasm in order to arrive at Mount Bromo as soon as possible.

Petualangan Bromo

Image
Jujur, mengendarai sepeda motor dengan susah payah melewati jalan berpasir disertai angin kencang bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Jangankan mau ngebut, untuk mengatur jarak pandang dan bernafas saja susahnya minta ampun. Namun di balik segala kesulitan tersebut, kami berdelapan tetap melalui “badai pasir” ini dengan semangat demi bisa segera tiba di Gunung Bromo.

Eksplor Jawa Timur Bersama CP, Sulaiman, dan Zack

Image
Sejak ±pukul 9 pagi; saya, Andreas, dan Jibrel sudah bersiap-siap di terminal kedatangan Bandara Juanda. Hari itu, 17 Agustus 2017, adalah hari yang cukup spesial. Selain karena bertepatan dengan HUT kemerdekaan RI, hari itu juga Parkour Surabaya kedatangan 3 orang tamu dari Singapore : Koh Chen Pin (CP) , Sulaiman, dan Zack. Mereka datang untuk meramaikan acara Parkour Festival Surabaya 2017 . Dan khusus CP, dia juga bakal menjadi juri di kompetisi freestyle. Namun sebelum disibukkan dengan segala hiruk-pikuk acara pada tanggal 21-23 Agustus, tentunya kita berenam ingin refreshing dulu sejenak.

Exploring East Java With CP, Sulaiman, and Zack

Image
Since ±9.00 AM in the morning; Andreas, Jibrel, and I had been getting ready at the arrival terminal of Juanda International Airport. That day, August 17 th 2017, was a special day. Beside coinciding with National Day of Indonesia, on that day Parkour Surabaya had 3 special guests from Singapore : Koh Chen Pin (CP) , Sulaiman, and Zack. They came to enliven Surabaya Parkour Festival 2017 , and CP himself would be one of the four judges in freestyle competition. But before we’re busy with all the event uproar on 21 st  - 23 rd August, we obviously wanted to refresh our mind for a moment.

Jamming Regional Jawa Timur 2017 Trivia

Image
Videos: 1. Parkour Veteran 2. Parkour Jawa Timur (meet and greet) 3. Yoshi Afano 4. Teaser video 5. SIPP Parkour Probolinggo

Once Upon a Time in Singapore (2017)

Image
Déjà vu , that’s what Andreas and I felt that night. Just like last year on D-1 departure to Singapore, again…we had to stay up all night packing ±300 T-shirts and stickers for Lion City Gathering (LCG) . We should ignore this sleepiness and exhausted feeling in order to finish it as soon as possible. But apart from that, it is a pride for us being trusted again for the second time by Parkour Singapore to produce LCG 2017 T-shirts, stickers, and also wristbands.

Suatu Hari di Singapore (2017)

Image
Déjà vu , itulah yang saya dan Andreas rasakan malam itu. Sama seperti tahun lalu saat H-1 keberangkatan ke Singapore, lagi-lagi kita harus begadang untuk mem-packing ±300 kaos dan stiker Lion City Gathering (LCG) . Rasa lelah dan ngantuk pun harus diabaikan demi menyelesaikan tugas ini. Namun terlepas dari itu, merupakan suatu kebanggaan bagi kita bisa dapat kepercayaan lagi untuk kedua kalinya dari Parkour Singapore untuk memproduksi kaos, stiker, dan gelang LCG 2017 .