Cerita 28 Jam di Jombang
Akhirnya hari yang dinanti-nantikan seluruh praktisi parkour se-Jawa Timur di tahun 2016 telah tiba. Setelah sukses pada tahun 2010 (Surabaya), 2011 (Malang), 2012 (Kediri), 2013 (Gresik), 2014 (Probolinggo), dan 2015 (Jember); pada tanggal 21 Mei 2016 Jombang mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah Jamming Regional ke-7 Parkour Jawa Timur. Sekedar info saja, Jombang merupakan kota pertama di Indonesia yang memiliki Parkour Park, sehingga itulah yang menjadi salah satu daya tarik jamreg kali ini.
Sejak pukul 6 pagi saya sudah mulai packing barang-barang, ditambah juga mempersiapkan kaos Avolution untuk dijual di Jombang nanti, sehingga praktis barang bawaan menjadi cukup banyak. Tapi bagiku itu tidak masalah, karena euforia jamreg dan kesempatan bertemu praktisi parkour se-Jawa Timur jauh melebihi segala rasa capek dan kerepotan yang dialami.
Sekitar pukul 8.30 saya bersama dengan Yohanes, Ajril, Saga, Fikri, dan Hasan berangkat dari Surabaya dengan mengendarai motor. Kita janjian terlebih dulu bertemu di Jatim Expo, kemudian dari sana langsung meluncur ke Jombang. Lalu lintas di jalan cukup lancar, sehingga waktu tempuh perjalanan tidak terlalu lama, sekitar 2 jam saja.
Begitu memasuki Kota Jombang, kita sama-sama menuju rumah Ulin untuk cangkruk di sana. Ternyata sudah ada banyak praktisi parkour Jawa Timur dari berbagai kota yang sudah hadir sejak sehari sebelumnya di rumah Ulin, termasuk Andreas dan Ijoe dari Surabaya. Bahkan hadir juga dua praktisi dari Parkour Bali yaitu Pingkan dan Riza, yang menambah ramai suasana. Kita ngobrol-ngobrol melepas kangen dan beristirahat sejenak di sana. Kemudian ±pukul 13.00 seluruh peserta jamreg yang berada di rumah Ulin berangkat ke gedung PSBR untuk bergabung dengan peserta lainnya. Total ada sekitar 100-an orang yang mengikuti jamreg kali ini.
Tempat penginapan peserta jamreg berada di aula gedung PSBR yg cukup luas. Di sisi kanan aula terdapat mesjid dan toilet, sementara di sisi kirinya terdapat taman yang sekaligus dijadikan spot jamming hari pertama. Dengan kata lain, kita tidak perlu berpindah-pindah tempat lagi sepanjang hari itu. Sampai menjelang maghrib, seluruh peserta jamreg puas melakukan free jamming, latihan flip, maupun latihan vaulting dengan obstacle portable di taman tersebut.
Malam harinya, setelah semua peserta mandi, makan, dan sebagian besar menunaikan sholat maghrib; Andreas dan saya membuka lapak dagangan kaos Avolution dan celana Malingkondank di aula. Bersyukur sebagian besar dagangan laris terjual berkat keantusiasan para peserta jamreg. Sekitar pukul 20.30, diadakanlah sesi perkenalan tiap komunitas parkour di Jawa Timur (+Parkour Bali). Melalui sesi ini, terjalin keakraban yang lebih erat lagi antar peserta jamreg. Tidak sampai di situ saja, setelah selesai, masih dilanjutkan dengan sesi sharing oleh para praktisi senior Parkour Jawa Timur seperti Bruce Nggedabruce, Brex, Danial, dan Syukron. Mereka menjelaskan tips-tips mengelola komunitas parkour dengan baik, menentukan garis batas yang tegas antara “tim perform“ dan “komunitas“, serta mengingatkan jangan sampai persahabatan rusak gara-gara uang (pastinya kalau parkour sudah menjadi profesi yang menghasilkan uang, harus ada transparansi dan pembagian yang adil antar anggota tim, maupun dengan manajer). Sesi sharing pun akhirnya selesai menjelang tengah malam.
Pagi harinya, ternyata masih ada peserta yang menyusul datang ke Jombang. Mereka adalah Ibnu dan Selly yang jauh-jauh naik kereta dari Yogyakarta. Pastinya kehadiran mereka membuat acara jamreg kali ini bertambah seru. Setelah sarapan, pembagian merchandise, dan foto bersama; seluruh peserta jamreg meninggalkan gedung PSBR untuk menuju Taman Keplaksari...alias Parkour Park Jombang.
Di sana kita digempur habis-habisan oleh latihan fisik dan teknik dari Bruce, Brex, Danial, serta Andreas. Dari mulai upper, core, dan lower body; semua tidak ada yang terlewatkan. Sekalipun secara fisik kita kelelahan, tapi dibalik itu justru latihan seperti inilah yang sangat berkesan. Kapan lagi bisa latihan bersama dengan seluruh praktisi parkour se-Jawa Timur di Parkour Park Jombang?
Sesi kelas bersama mereka berlangsung sekitar satu setengah jam, dan begitu selesai, latihan pun berlanjut ke sesi free jam. Di saat itulah tiga peserta jamreg terakhir datang menyusul, yaitu Putra, Duest, dan Fia dari Surabaya. Kehadiran mereka semakin membuat meriah suasana jamreg 2016 kali ini. Dari praktisi paling senior sampai yang paling baru, semuanya berkumpul dan berlatih bersama tanpa membeda-bedakan satu sama lain, sungguh momen yang tak akan terlupakan.
Menjelang tengah hari, setelah agak lumayan lama free jam, cuaca pun semakin panas dan sebagian besar peserta tampak mulai kelelahan. Panitia akhirnya memberikan makan siang dan... sesi penutupan Jamming Regional Jawa Timur 2016 pun dimulai.
Diawali dengan pembagian doorprize, lalu dilanjutkan penunjukan Banyuwangi menjadi tuan rumah Jamreg Jatim 2017, dan diakhiri oleh pidato penutupan singkat dari Ulin selaku ketua panitia Jamreg Jombang. Setelah itu seluruh peserta saling mengucapkan salam perpisahan dan pulang ke kota masing-masing. Rasanya baru saja jamreg dimulai, ternyata sudah harus berakhir... sungguh cepat waktu berlalu bila kita menjalani sesuatu yang disukai.
Dan tidak lengkap rasanya mampir ke Jombang kalau tidak mencoba es degan durian. Saya, Yohanes, Andreas, Ijoe, Acil, Aan, Putra, Duest, dan Fia mampir sebentar mencicipi kuliner khas Jombang tersebut selepas dari Parkour Park. Rasanya begitu segar di mulut, apalagi kita semua sangat kehausan sehabis latihan parkour. Setelah semuanya selesai, ±pukul 14.30 kita pulang naik motor ke Surabaya dan berpencar menuju rumah masing-masing. Saya pun mengantar Yohanes dulu ke rumahnya sebelum pulang ke kos untuk istirahat.
Yang jelas, secara keseluruhan jamreg kali ini sangat berkesan, selain bisa mengeksplor Parkour Park, saya juga bisa menjalin silaturahmi dengan seluruh praktisi parkour se-Jawa Timur. Dibanding jamreg sebelumnya, cukup banyak muka-muka baru yang hadir pada jamreg kali ini. Dan saya sendiri senang akan hal tersebut, itu artinya regenerasi berjalan dengan baik. Semoga tahun depan di Banyuwangi kita semua bisa berkumpul untuk jamming bersama lagi.
Comments
Post a Comment