Petualangan Bersama Bernard Lim


31 Des 2018
Hari ini saya kedatangan seorang teman dari TOFU Parkour Malaysia yang bernama Bernard Lim. Sungguh senang rasanya bisa kembali berjumpa dengan dia setelah di LCG 2017 dan PKMY End Year Jam 2017. Setelah menjemput dia di Bandara Juanda sekitar pukul 15.00, kita beristirahat sejenak di kos saya.


Sekitar pukul 16.30, kita lanjut berlatih parkour ke Skate & BMX Park Surabaya (spot latihan reguler Parkour Surabaya). Hadir juga Farid, Fandik, Arsya, dan Andreas. Kita berlatih sepuasnya di sana hingga ±pukul 19.00, sebelum lanjut makan malam dan jalan-jalan di Plaza Surabaya, yang kebetulan terletak persis di sebelah skatepark. Tidak lama setelah itu Deddy dan Yohanes pun menyusul ke sana.


Menjelang malam tahun baru, kita semua jalan-jalan di sekitar Jalan Gubeng, lalu lanjut cangkruk dan ngobrol-ngobrol di depan kos saya sembari menonton pertunjukan kembang api. Beberapa saat setelah pergantian tahun, begitu teman-teman yang lain sudah pulang, saya dan Bernard segera beristirahat karena besok paginya kita akan berangkat ke Bali dengan menggunakan sepeda motor.


Rencana awalnya kita akan berangkat pada pukul 05.00, tapi ternyata sampai pukul 02.30an kita masih belum juga tidur karena keasyikan ngobrol. Alhasil kita berdua pada terlambat bangunnya :)


BALI

1 Jan 2019
Setelah susah payah mengumpulkan kesadaran, kita pun segera mandi dan bersiap-siap. Perjalanan akhirnya dimulai pada pukul 06.30 WIB dari Surabaya. Secara keseluruhan lalu lintas cukup lancar, hanya saja di beberapa ruas jalan antara Probolinggo menuju Situbondo, kita sempat terjebak kemacetan karena ada semacam bazaar/festival yang membuat banyak orang berkumpul memadati jalanan. Selain itu juga di area yang lain terdapat perbaikan/pengaspalan jalan yang membuat ruas jalan jadi menyempit.


Cuaca sendiri pada awalnya cerah, sampai tiba-tiba gerimis mulai turun begitu kita memasuki hutan selepas melewati Situbondo. Semakin ke timur, hujan pun turun semakin deras sampai-sampai kita tertahan satu jam lebih di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Alhasil kapal ferinya sendiri baru sampai pukul 18.00 WIB/19.00 WITA di Pelabuhan Gilimanuk.

Hingga ±3 jam ke depan, hujan masih turun dengan derasnya sehingga saya tidak bisa terlalu ngebut mengendarai motor karena jalanan yang licin. Hujan baru mulai reda ketika kita memasuki Denpasar. Tidak lama setelah itu, segera kita tiba di kos teman saya dari Parkour Bali yang bernama Widio (biasa dipanggil Yos). Tinggal juga di sana adik laki-lakinya yang bernama Vio.


Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30. Keadaan saya dan Bernard pun sudah sangat kucel setelah menempuh perjalanan panjang. Namun terlepas dari itu, bersyukur kita bisa selamat sampai tujuan tanpa kekurangan suatu apa pun. Setelah mandi dan bersih-bersih, kita menghabiskan malam itu dengan ngobrol-ngobrol dan bersantai di kos Yos.


2 - 3 Jan 2019



Dua hari ini kita habiskan dengan mengunjungi berbagai tempat wisata di Bali. Di hari pertama, kita bertiga mengunjungi Air Terjun Blangsinga. Seperti yang diutarakan di postingan instagram Yos, jujur itu juga mewakili kekecewaan saya terhadap eksploitasi yang terlalu berlebihan terhadap objek wisata alam. Karena secara perlahan itu hanya akan menghancurkan kesakralan/kealamian sang objek wisata itu sendiri. Namun terlepas dari faktor tersebut, kita bertiga tetap menikmati momen kebersamaan di air terjun ini. Menjelang matahari terbenam, gerimis pun mulai turun sehingga kita harus segera cepat-cepat pulang ke kos Yos sebelum hujan semakin deras.



Di hari kedua, lokasi yang kita kunjungi adalah sawah terasering Tegallalang dan Pura Tirta Empul. Di tengah-tengah kunjungan Pura Tirta Empul, lagi-lagi hujan turun dengan derasnya, membuat kita bertiga harus berteduh sejenak di salah satu pondok di dalam Pura-nya.

Begitu sudah reda, kita kembali ke kos Yos untuk beristirahat sejenak sebelum keluar lagi untuk jamming parkour di Lapangan Puputan Badung sekitar pukul 19.00. Sekalipun hanya bertiga, tapi kita benar-benar menikmati sesi latihan malam itu hingga selesai ±pukul 22.30.




KEMBALI KE SURABAYA

4 - 5 Jan 2019
Hari terakhir di Bali, kita bertiga memutuskan untuk mengunjungi Pantai Sanur yang terletak tidak seberapa jauh dari kos Yos. Di sana kita duduk-duduk di depan pantai sambil menikmati kopi dari Infinity Coffee Sanur. Tidak lupa juga kita mencoba tahu tipat langganan Yos sebelum meninggalkan pantai tersebut.




Di tengah perjalanan pulang ke kos Yos, secara spontan kita memutuskan berhenti sejenak di Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Monumen Bajra Sandhi) untuk melihat-lihat dan berfoto sejenak. Selain itu juga Bernard ingin menyalurkan hobi fotografinya dengan mengambil beberapa gambar di sana.


Sekitar pukul 15.30, saya dan Bernard akhirnya berpisah dengan Yos untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Surabaya. Sempat turun hujan sebentar di tengah perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk, namun bersyukur menjelang sampai ke pelabuhan cuaca kembali cerah.

Kita pun sampai di Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 20.30 WITA/19.30 WIB. Beruntung cuaca tetap cerah hingga kita tiba di Surabaya ±pada pukul 03.00 WIB. Setelah mandi dan bersih-bersih, "panggilan" untuk tidur dari kasur pun tak dapat kita tolak lagi.

Besok harinya, sampai dengan siang hari kita istirahat total untuk memulihkan stamina yang sudah terkuras karena perjalanan semalam. Lalu sekitar pukul 15.00, bersama teman-teman Parkour Surabaya kita memutuskan jamming bersama di ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) hingga menjelang matahari terbenam.


Sekitar pukul 20.00; saya, Bernard, Andreas, dan Irfa (istri Andreas) awalnya berencana untuk main ke Go Bounce Trampolin Park. Namun sayang begitu tiba di lokasi, ternyata pas ketika mau tutup, sehingga kita memutuskan untuk makan dan jalan-jalan saja ke sekitar Kodam Brawijaya hingga menjelang tengah malam.



MALANG

6 Jan 2019
Pukul 05.30; saya dan Bernard berangkat ke Malang untuk menghadiri acara 'Car Free Day' Minggu pagi. Sementara Andreas dan Irfa menyusul beberapa saat kemudian. Di sana kita bertemu dengan anak-anak Play_On Parkour Malang yang sedang menggalang dana untuk bencana tsunami yang melanda Banten pada tanggal 22 Desember 2018 lalu.

Setelah acara CFD selesai, sekitar pukul 10.00 kita semua lanjut ke UM (Universitas Negeri Malang) untuk berlatih parkour bersama. Hingga sore hari, hampir seluruh spot di area UM kita jelajahi sampai puas. Dan sesaat setelah selesai berlatih, hujan pun turun sehingga kita berteduh sejenak sambil ngobrol-ngobrol santai.




BROMO - JENON

6 Jan 2019
Kira-kira pukul 16.00; saya, Bernard, Andreas, dan Irfa langsung melanjutkan perjalanan dari UM menuju basecamp 'Speck Petualang', tempat persewaan mobil jeep beserta guide untuk wisata Bromo. Di sana kita makan malam dan beristirahat terlebih dulu sebelum memulai perjalanan ke Bromo.

7 Jan 2019
Pukul 01.00 dini hari, petualangan pun dimulai. Dalam keadaan masih mengantuk dan kedinginan, kita berempat segera berangkat menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menggunakan mobil jeep yang disewa.

Sekitar pukul 03.00 mobil jeep akhirnya tiba di lokasi, kita pun memutuskan singgah sebentar di salah satu warungnya untuk makan dan duduk-duduk sejenak. Setelah hampir satu jam beristirahat di sana, kita lanjut berjalan kaki menuju pelataran di atas bukit yang digunakan para pengunjung untuk mengambil foto matahari terbit.



Perlahan tapi pasti, semburat garis oranye cerah mulai menghiasi langit yang tadinya gelap bertabur bintang. Tidak lama kemudian matahari pun akhirnya muncul juga. Hamparan pemandangan indah terlihat dengan jelas di depan mata. Sekalipun sudah kesekian kalinya saya mengunjungi Bromo, sedikitpun tidak mengurangi kekaguman saya terhadap keindahan alamnya.



Sekitar pukul 06.30, begitu kita sudah puas mengambil foto, video, dan menikmati momen matahari terbit itu sendiri; segera kita kembali ke mobil jeep untuk kembali turun ke bawah. Cuaca pun perlahan tapi pasti berangsur-angsur menghangat.




Kegiatan berikutnya yang kita lakukan adalah mendaki Gunung Bromo sembari menikmati pemandangan kawahnya. Tidak lupa saya dan Bernard menyempatkan diri untuk jamming parkour sebentar di sekitar area kaki gunung.


Dari situ, kita berempat lanjut mengunjungi Bukit Teletubbies yang terletak tidak seberapa jauh dari Gunung Bromo itu sendiri. Kita berfoto dan mengambil video selama beberapa saat sebelum kembali ke basecamp tempat sepeda motor saya dan Andreas diparkir.

Setelah beristirahat sejenak di basecamp, kita berempat menyempatkan diri mampir ke rumah Brex, sang founder Play_on Parkour Malang. Hadir juga Bruce dan Teguh di sana. Seperti biasa, setiap tamu yang berkunjung ke rumah Brex pastinya akan dibawa ke Sumber Jenon, kolam mata air alami di daerah Tajinan, yang hanya 15 menit ditempuh dari rumah Brex menggunakan sepeda motor. Hanya saja pada kesempatan kali ini Brex tidak bisa menemani berenang karena sedang ada kesibukan lain.



Yang berangkat ke Jenon pun pada akhirnya hanya empat orang saja: saya, Bernard, Andreas, dan Teguh. Kita berenang sepuasnya di sana selama 1,5 jam ke depan. Begitu dirasa sudah cukup, ±pukul 16.00 kita berempat kembali lagi menuju rumah Brex.



BATU - KEDIRI

7 - 8 Jan 2019
Sekitar pukul 16.30; saya, Bernard, Andreas, dan Irfa segera meninggalkan rumah Brex untuk menuju Kota Batu. Kita menginap di Guesthouse Reddoorz yang berlokasi dekat Balaikota Batu. Segera setelah check-in kita beristirahat sejenak akibat kurang tidur karena aktivitas Bromo semalam.

Malam harinya barulah kita berempat jalan-jalan ke alun-alun Batu. Banyak jajanan dan makanan menarik di sana. Kita sendiri menyempatkan untuk mencoba makan ketan dan tahu telor, lalu lanjut berkeliling-keliling di sana hingga ±pukul 23.00.

Besok siangnya selepas check-out, perjalanan berlanjut menuju Kota Kediri. Alasan kita ke sini karena sekalian mampir mengunjungi ibu dan adik-adik Andreas mumpung kita dari Batu. Selepas beristirahat sejenak di rumah Andreas, sore harinya kita semua jalan-jalan ke Simpang Lima Gumul.




Menjelang malam hari, kita lanjut wisata kuliner dekat alun-alun Kediri. Berbagai jajanan kita coba hingga malam itu perut terasa sangat kenyang. Sungguh hari yang sangat berkesan bagi kita semua.



KEMBALI KE SURABAYA

9 Jan 2019
Pukul 10.00 pagi; saya, Bernard, Andreas, dan Irfa akhirnya meninggalkan Kediri untuk kembali ke Surabaya. Karena ini adalah hari kedua-terakhir Bernard di Indonesia, tentunya harus dimaksimalkan agar tidak terbuang dengan sia-sia. Untuk itulah sore harinya kita sudah ditunggu Ijoe untuk bermain di Go Bounce Trampoline Park.

Saya, Bernard, Andreas, dan Ijoe bermain trampoline sepuasnya hingga ±pukul 18.00, lalu sehabis itu langsung dilanjut latihan parkour di Skatepark bersama dengan Bagus dan Fandik. Memang secara fisik kita tak bisa memungkiri kalau sangat kelelahan, namun secara pikiran sungguh benar-benar bahagia. Kita tidak lagi merasa sebagai sesama 'rekan praktisi parkour', tetapi kita sudah merasa sebagai sebuah keluarga.



Dan, malam itu pun kita tutup dengan makan-makan bersama di Restoran Mie Setan yang berlokasi tidak terlalu jauh dari skatepark.

10 Jan 2019
Seperti pepatah bilang: ada perjumpaan, pastinya ada perpisahan. Rasanya baru kemarin Bernard datang ke Surabaya lalu berlatih parkour bersama saya dan teman-teman lainnya, ternyata hari ini saya harus kembali mengantarkannya ke Bandara Juanda karena dia akan segera kembali ke kampung halamannya di Penang, Malaysia.

Setelah makan siang bersama di Ayam Goreng Nelongso; saya, Bernard, Andreas, dan Irfa langsung menuju ke bandara. Pesawat Bernard sendiri baru akan berangkat pukul 16.30, sementara kita sudah tiba sejak pukul 14.00. Dengan begitu, tentunya masih ada banyak waktu untuk bersantai sejenak, sembari mengenang kembali 11 hari terakhir yang terasa begitu cepat sekali berlalu.

Benar memang, waktu terasa sangat cepat bila kita sangat menikmati setiap momen yang ada. Rasanya ingin saya hentikan waktu lalu mengulang-ngulang kembali peristiwa yang terjadi antara tanggal 31 Des 2018 - 10 Jan 2019 tersebut. Sungguh itu adalah salah satu kenangan terindah dalam hidup saya.


Namun demikian, saya tetap harus move-on, tidak boleh berlama-lama berkutat dalam kenangan, baik itu kenangan indah maupun kenangan buruk. Saya harus kembali ke realita dan mulai menabung lagi untuk trip berikutnya, yang rasanya tidak akan terlalu lama lagi...


bersambung...


Comments

Popular posts from this blog

Cerita 28 Jam di Jombang

Ikut? Tidak? Ikut? Tidak? IKUT!!!

Semalam di Bojonegoro