Kunjungan Singkat ke Malaysia
Beberapa bulan yang lalu, saya dan Andreas ditawari tiket pesawat promo Air Asia tujuan Kuala Lumpur oleh salah seorang teman non-parkour Andreas yang bernama Mas Randi. Setelah melalui beberapa pertimbangan, saya pun setuju untuk mengambil tiket tersebut. Jadilah pada akhirnya 7 orang yang ikut ke Malaysia, yaitu saya, Andreas, Irfa (istri Andreas), Mas Randi, Lita (istri Mas Randi), Sherra (adik Mas Randi), dan Eriga (adik Lita).
Jadwal trip ke Malaysia ini sebenarnya adalah tanggal 27 Maret hingga 3 April 2019. Hanya saja, karena satu dan lain hal; saya, Andreas, dan Irfa memutuskan untuk pulang tanggal 30 Maret saja.
HARI KE-1 (27 Maret 2019)
Kita bertujuh bertemu di Bandara Juanda sekitar pukul 13.30, masih banyak waktu untuk bersantai sejenak sebelum pesawat berangkat pada pukul 15.00.
Dua setengah jam kemudian, pesawat pun mendarat di KLIA 2. Waktu setempat menunjukkan ±pukul 18.30 (satu jam lebih maju dari WIB). Segera setelah membeli SIM Card dan makan malam di foodcourt bandara, kita bertujuh langsung naik bus menuju ke KL Sentral.
Dari KL Sentral, kita lanjut naik LRT menuju daerah Pasar Seni, lalu lanjut jalan kaki menuju Hotel China Town Inn yang terletak di Jalan Petaling. Waktu sudah menunjukkan ±pukul 22.00 saat kita memasuki hotel. Sekalipun fisik lelah, namun kita semua tetap senang dengan perjalanan ini.
Setelah menaruh barang di kamar masing-masing dan mandi, kita keluar lagi untuk jalan-jalan malam di sekitar China Town Jalan Petaling. Sayang sebagian besar toko sudah tutup karena memang saat itu sudah menjelang tengah malam.
HARI KE-2 (28 Maret 2019)
Sekitar pukul 11.00, kita bertujuh segera berangkat menuju Batu Caves dengan menggunakan LRT. Tidak banyak perubahan di tempat ini sejak kunjungan terakhir saya dan Andreas pada bulan Desember 2017 lalu; selalu ramai akan kunjungan turis baik itu domestik maupun mancanegara.
Dari Batu Caves, perjalanan berlanjut menuju menara kembar Petronas. Begitu tiba di lokasi, ternyata langit sudah mulai agak mendung. Untungnya saat hujan benar-benar turun, kita sudah puas mengambil foto/video.
Dan sembari menunggu hujan reda, kita pun jadinya keliling-keliling saja di Suria KLCC Mall (Mal di dalam menara Petronas) sambil sekalian makan malam di foodcourt-nya.
Dari menara Petronas, kita lanjut jalan-jalan ke Alor Street Food Night Market di daerah Bukit Bintang. Kita keliling-keliling di sana hingga ±pukul 22.00 sebelum kembali lagi ke hotel.
HARI KE-3 (29 Maret 2019)
Hari ini saya memutuskan untuk 'pisah rombongan' dengan yang lain karena ada janji ketemuan dengan Ian. Sekedar info, sejak ±bulan Juli tahun lalu dia dan Mariann memutuskan untuk menetap di Kuala Lumpur karena faktor kerjaan. Untuk itulah mumpung lagi di sini saya ingin bertemu dan latihan parkour bersama dengan dia.
Awalnya kita janjian untuk bertemu di halaman The Starling Mall, karena di situlah biasanya tempat yang digunakan untuk latihan Parkour Malaysia. Namun karena hujan deras tiba-tiba turun, akhirnya kita berlatih di gym indoor apartemennya Ian.
±Pukul 18.00 hujan pun reda, kita berdua lanjut melakukan jamming ringan di salah satu halaman apartemen. Untungnya di KL matahari baru terbenam ±pukul 19.30, sehingga ada lumayan sedikit waktu untuk eksplorasi spot sebelum hari benar-benar gelap.
Malam harinya, tidak lama setelah Mariann pulang ke apartemen dari kantornya, kita bertiga dijemput oleh Shahman untuk makan malam bersama di Charlie's Cafe & Bakery. Inilah momen yang paling membahagiakan bagi saya pada trip Malaysia kali ini. Bukan sekedar mengunjungi tempat wisata ataupun berlatih parkour, tetapi kebersamaan dan kekeluargaanlah yang meninggalkan kesan mendalam.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.00, tibalah waktu untuk berpisah dengan mereka bertiga. Shahman pun mengantarkan saya ke stasiun LRT Pasar Seni sebelum lanjut mengantarkan Ian dan Mariann ke apartemennya. Dari stasiun LRT, saya hanya perlu berjalan kaki sekitar 15 menit menuju hotel.
HARI KE-4 (30 Maret 2019)
Seperti yang saya utarakan di awal cerita, hari ini saya, Andreas, dan Irfa harus pulang lebih awal ke Indonesia. Sementara Mas Randi, Lita, Sherra, dan Eriga masih akan melanjutkan petualangan mereka di Malaysia. Kita pun memutuskan berpisah di KL Sentral.
Setelah makan siang di salah satu foodcourt di NU Sentral Shopping Centre (mall KL Sentral), kita bertiga langsung naik bus menuju KLIA 2. Begitu sampai di bandara, barulah Andreas memisahkan diri. Dia bertolak menuju Bali karena pekerjaan videografinya, sementara saya dan Irfa pulang ke Surabaya.
Sekalipun trip kali ini bisa dibilang singkat, namun secara keseluruhan saya cukup puas. Hanya saja, ada satu hal yang agak mengganjal, yaitu belum sempatnya saya mengunjungi Bernard beserta anak-anak TOFU Parkour lainnya di Penang. Saya pun bertekad dalam hati untuk bisa mengunjungi mereka di bulan Desember nanti, saat event PKMY End Year Jam 2019 diadakan.
Comments
Post a Comment